Share

Bab 42

Dering panggilan masih terdengar. Nauna melirik Dean dan ponselnya bergantian. Dia tidak bisa leluasa berbicara dengan Dinara jika suaminya tetap ada di sini.

Dia berharap Dean segera beranjak dan masuk ke dalam rumah terlebih dahulu, tapi laki-laki ini sama sekali tidak pergi, alih-alih menatapnya dengan kening berkerut.

Barusan, Nauna mengatakan akan mengangkat telepon, tapi dia malah terdiam dengan ekspresi bingung di wajahnya. Dean menjadi penasaran dan bertanya padanya, “Kenapa nggak diangkat?”

“Ah, iya.” Nauna tidak punya pilihan lain. Dia tidak mungkin menyuruh Dean pergi. Jadi, dia segera menjawab panggilan dari Dinara dan meletakkan ponsel di telinga.

“Assalamu'alaikum, Kak.”

“Wa'alaikumsalam, Nau. Maaf, baru sempat menghubungimu. Aku sibuk sekali hari ini. Seharian harus mengurusi masalah klien dan sekarang Alina masuk rumah sakit.” Suara Dinara terdengar parau.

Nauna membelalakkan mata dan segera bertanya dengan cemas, “Alina masuk rumah sakit? Bagaimana keadaannya? Apa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status