Share

22. Kejutan Dari Si Kulkas

Kuambil beberapa lagi buntalan kertas, membukanya lalu memilih mana yang akan kuambil. Garis sketsanya sangat bagus. Aku mau bisa buat begini.

“Sekar!” Panggilan salah satu pekerja di pintu dapur membuatku menoleh.

“Ya, Mbak!” Aku segera memisahkan sampah yang berantakan.

“Kamu cepat ke atas, dipanggil Pak Calvin!”

“I-iya, Mbak, sebentar.” Lekas kuselesaikan pekerjaan. Tak lupa membawa puluhan lembar yang sudah kupilih, kertas ini kutaruh di kamar sebelum mencuci tangan dan bersiap ke atas.

.

.

Woww, ruang di atas sini sejuk, banyak embusan angin dari jendela lebar yang dibuka penuh. Ruangan lega dan terang.

“Di sana, Mbak.”

Aku mengangguk pada perempuan berpenampila

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status