Share

24. Panik

Kutepuk punggung lelaki berjaket hijau ini.

“Pak! Kok, beda jalannya?”

“Lho, Bapaknya Calvin yang penjahit, ‘kan, Mbak?”

Bapaknya Calvin?

Penjahit?!

“Bukan, Pak. Calvin itu nama yang punya. Rumahnya besar, nggak sampai di sini, tempatnya masih di dalam kota, Pak.” Aku melihat sekitar, tempat ini agak sepi, di depan sana ada rumah padat sedikit kumuh, sepinya kayak di kota asalku.

“Di depan rukonya ada gambar jas besar, tolong Bapak antar aku ke sana aja.” Ingat di tempat kerja sebelumnya yang pinggir jalan besar, mungkin area mudah dicari. Aku minta diantar ke sana saja.

“Alamatnya jalan apa, Mbak?”

Waduhh, aku juga nggak tau di sana alamatnya!

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wari Wara
km kok ya jadi orang grusah grusuh bgt si... mbok ya hati2 jd perempuan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status