Share

Senyum Luka

Aku terdiam memandangi kalung dengan liontin bulan bintang yang disodorkan Mas Aldi. Kalung yang pernah dihadiahkannya setelah kelahiran Alan dulu.

"Dek?"

"Aku enggak bisa terima itu, Mas. Aku ...."

"Komohon ...," potongnya dengan raut wajah memelas. "Ini memang sudah seharusnya jadi milikmu. Meskipun saat itu kamu memilih pergi, harusnya kamu enggak perlu kembalikan ini."

"Tapi, Mas. Aku ...."

"Please ...," mohonnya lagi dengan tatapan sendu.

Kuhela napas panjang dan akhirnya satu tangan ini bergerak perlahan menyentuh kalung yang dipegangnya. Senyum Mas Aldi kembali merekah ketika kalung tersebut sudah berpindah ke tanganku.

"Kamu masih ingat 'kan, dengan niat baikku untuk kembali meminangmu?" tanyanya seraya merogoh kantung celana.

Aku membisu.

"Ambillah ini, Dek." Mas Aldi menyodorkan sebuah kotak cincin merah dan lagi-lagi aku terpaksa menerimanya.

"Pakailah cincn itu kalau jawabanmu adalah iya," ujarnya sambil tersenyum tipis. "Dan aku sangat berharap akan mendapatkan jawaban ya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status