Share

39. Perjalanan denganmu

"Hei! Bangun!" Devan memenceti hidung Berlin dan mengguncang-guncangkan bahu mungil gadis itu.

"Berlin! Kau tidak mati, kan? Cepat bangun sebelum aku menggelindingkanmu dari pesawat!" omel Devan sembari menepuk-nepuk pipi gadis cantik yang tertidur lelap disampingnya itu.

Setelah tertidur pulas selama belasan jam, Berlin pun terbangun dari istirahat panjangnya akibat obat tidur yang diberikan oleh Devan.

"Hoam!" Gadis itu menguap lebar-lebar dan hampir saja menyedot nyamuk masuk ke dalam mulutnya.

"Kita sudah sampai," ujar Devan, kemudian menarik tangan Berlin untuk bangkit dari bangku.

"Kita berada di mana sekarang?" tanya Berlin linglung.

"Berlin,"

"Hm?"

"Kita ada di Kota Berlin sekarang," ungkap Devan.

"Benarkah? Aku ... berada di luar negeri sekarang?" pekik Berlin tak percaya.

Gadis itu segera berlarian keluar dari pesawat, diikuti oleh Devan yang mengekor di belakang Berlin seraya menenteng tas kecil yang berisi barang-barang Berlin.

"Aku pergi keluar negeri?" gumam Berlin masi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status