Share

41. Bersama Berlin di Kota Berlin

"Kenapa kau belum juga bersiap?" omel Devan saat melihat Berlin belum juga berganti pakaian.

"Bersiap kemana?"

"Bersiap untuk makan tentunya! Aku sudah menyuruhmu untuk menggunakan lingerie yang aku belikan untukmu, kan?" sungut Devan sembari mencubit gemas pipi Berlin.

"Hanya untuk makan saja, untuk apa mengenakan lingerie?" protes Berlin.

"Kau berani membantahku sekarang? Apa ini sikap sugar baby pada daddy-nya yang sudah menghabiskan banyak uang?"

"Sudah kubilang jangan panggil aku sugar baby!" pekik Berlin kencang hingga membuat telinga Devan berdengung.

Wajah Berlin mulai memerah menahan amarah dan manik matanya melotot ke arah Devan.

"K-kenapa kau melihatku dengan tatapan seperti itu?" tukas Devan merasa merinding mendapatkan tatapan tajam dari Berlin.

"Cepat ganti bajumu! Aku sudah kelaparan!" omel Devan sembari mendorong Berlin kembali ke kamar.

Akhirnya gadis itu pun menuruti kemauan Devan dan muncul dengan mengenakan lingerie terbuka pilihan Devan.

"Dasar mesum!" gerutu Berl
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status