Share

49. Love letter

Devan meraih sepucuk surat yang ada di nakas kamarnya dan menatap lekat-lekat lembar kertas tersebut.

Pria itu segera membaca isi dari goresan tinta yang ditorehkan oleh Berlin pada lembar surat berwarna putih itu.

'Hai, Devan. Mulai hari ini aku tidak ingin memanggilmu "Tuan" lagi, karena kau bukan lagi sugar daddy yang harus kulayani. Aku mengambil sedikit uangmu untuk ongkos kembali. Aku janji, aku akan mengembalikannya. Kau bisa pegang janjiku.'

"Apa-apaan ini? Gadis bodoh itu meninggalkan surat perpisahan?" geram Devan hampir saja merobek kertas itu sebelum ia membaca seluruh isinya.

'Kau pasti sangat marah dan ingin menghajarku sekarang karena aku sudah melarikan diri seenaknya tanpa membayar hutangku padamu. Aku pasti akan kembali menemuimu suatu hari nanti dengan uang yang banyak. Tunggu saja,'

"Kau repot-repot menulis surat hanya karena uang?"

Manik mata Devan memerah seketika dan kepalanya sudah siap meledakkan amarah.

'Maafkan aku. Hanya maaf yang bisa kukatakan padamu seka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status