Share

52. Gadis kesayangan

Devan akhirnya berhasil membawa gadisnya pulang ke rumah dan melanjutkan pergumulan panas mereka di kamar Devan.

Berlin benar-benar dibuat kewalahan oleh nafsu besar Devan yang terus saja melesakkan miliknya ke lembah nikmat milik gadis yang disukainya.

"Devan, aku sudah lelah!" lirih Berlin yang sudah bermandikan keringat.

"Sekali lagi," pinta Devan, kemudian kembali menggagahi Berlin dengan melancarkan aksi bertubi-tubi.

Cup!

Olahraga panas mereka pun diakhiri dengan kecupan hangat Devan ke kening sang kekasih hati yang kini sudah resmi menjadi miliknya.

"Sepertinya aku sangat tidak tahu diri," gumam Berlin membuka obrolan di sela-sela istirahat mereka setelah pergulatan panas yang panjang.

"Kenapa?"

"Aku ... sudah mendapatkan tubuhmu dan uangmu. Tapi aku masih saja menginginkan hatimu. Aku benar-benar serakah dan tidak tahu diri," ungkap Berlin.

"Kau ingin apa lagi? Aku akan berikan semuanya untukmu, Berlin."

Devan mengecupi pucuk kepala Berlin bertubi-tubi dengan penuh kasih.

"Men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status