Share

53. Kedatangan Nyonya Sella

Devan membuka mata dan mendapati dirinya terjebak di sebuah ruangan gelap tanpa cahaya lampu. Pria itu mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan yang tak terlihat, dan melangkahkan kaki ke lantai yang dingin.

Tanpa sengaja, kakinya menginjak cairan kental berwarna merah yang sudah berceceran di lantai.

Devan menundukkan kepala dan manik matanya tertuju pada darah yang mengalir deras dari tubu anak-anak yang tergeletak di bawah sana.

Beruntung pria itu segera terbangun sebelum mimpi buruknya berlanjut. Dengan keringat dingin yang mengucur deras, Devan mambuka mata diiringi nafas yang terengah-engah.

"Sial! Mimpi lagi?" gerutu Devan lirih.

Berlin yang terbaring di samping Devan, ikut terbangun karena gerakan Devan yang begitu tiba-tiba.

"Devan?"

Dengan suara parau, gadis itu bangkit dari bantal dan menatap sang kekasih yang sudah banjir keringat karena mimpi buruk.

"Kau baik-baik saja?" tanya Berlin cukup cemas melihat wajah kekasihnya yang terlihat pucat.

"Kau terbangun? Ingin kubuat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status