Share

50. Confession

"Aku mencintaimu, Berlin. Kau dengar aku, kan? Aku tahu kau pasti berada di dalam bandara ini, kan? Kau ada di sini 'kan, Berlin?" oceh Devan dengan pengeras suara.

"Apa-apaan ini? Devan mencariku? Apa dia sudah membaca surat yang kutinggalkan?" gumam Berlin lekas berlinang air mata.

"Tolong jangan pergi, Berlin! Aku ingin kau tinggal di sisiku," ujar Devan tegas.

"Kau mendengarku, kan? Bisakah kau datang ke pusat informasi sekarang? Aku akan menunggu sampai kau datang. Ada banyak hal yang ingin kukatakan padamu. Kuharap kau ada di sini untuk mendengarnya," pungkas Devan, tak lagi melanjutkan perkataannya.

Pria itu keluar dari ruang pusat informasi dan menunggu di sekitar ruangan tersebut dengan gelisah. Devan terus celingukan kesana-kemari, berharap gadis pujaannya mendengar perkataannya dan mau menghampirinya.

"Apa Berlin tidak mendengar suaraku tadi? Atau Berlin belum tiba di bandara?" gumam Devan mulai gusar dan tak sabaran menunggu kedatangan gadisnya.

Sementara, orang yang ditun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status