Share

45. Impian kecil

"Kita akan kemana lagi?" Berlin dan Devan kini mulai beranjak meninggalkan taman Tiergarten untuk melanjutkan agenda kencan mereka menuju destinasi wisata lainnya.

"Kau ingin kemana? Aku akan menemanimu. Kau tidak pernah pergi berlibur, kan? Mana mungkin kau memiliki uang untuk memikirkan liburan," cetus Devan tanpa maksud buruk, namun perkataan pria itu memang terdengar seperti ejekan.

'Sial! Dasar pria menyebalkan!' umpat Berlin dalam hati.

"Nikmati saja waktumu selama aku masih berbaik hati padamu. Sudah kuajak pergi berlibur jauh-jauh, kenapa kau justru ingin pulang?" omel Devan.

"Setelah aku mencampakkanmu nanti, kau tidak akan bisa lagi menikmati liburan seperti ini. Kau pasti akan menyesal setelah berpisah dariku nanti," oceh Devan penuh percaya diri.

'Aku justru akan sangat berterimakasih padamu kalau kau bersedia melepaskanku sekarang juga!' batin Berlin.

"Katakan saja, kau ingin kemana?" Devan masih saja cerewet dan terus mengoceh, meskipun Berlin hanya diam tak menanggapi.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status