Share

46. Perangkap pesona sugar daddy

Zzrrashh!

Rintik hujan tiba-tiba mengucur deras, mengganggu momen romantis antara Devan dan Berlin yang tengah bertatapan.

Hewan-hewan yang berada di kebun binatang langsung berlarian meneduhkan tubuh di kandang, sama seperti Berlin dan Devan yang juga berlarian mencari tempat untuk berlindung dari siraman air hujan.

"Kemari, Berlin!" Devan menarik tangan Berlin menuju pondok kecil yang terdapat di kebun binatang.

"Ah, sial! Kenapa harus hujan sekarang?" rengek Berlin kesal, tak dapat melanjutkan tour keliling kebun binatang bersama Devan.

"Kita bisa kemari lagi nanti," tukas Devan menyibukkan diri dengan menggosok telapak tangan Berlin agar gadis itu tak kedinginan.

'Apa maksudnya? Devan akan mengajakku kemari lagi?' batin Berlin.

"Baju dan rambutmu basah," ujar Devan sembari mengusap lembut rambut panjang gadisnya.

"H-hanya basah sedikit," tukas Berlin terbata-bata. Gadis itu mulai salah tingkah hanya karena perhatian kecil dari Devan.

"Bibirmu agak pucat. Kau kedinginan?" tanya Dev
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status