Share

44. Tak ingin jatuh hati

“Kau ingin mengajakku kemana lagi?” tanya Berlin malas. Devan masih saja bersemangat mengajak gadis itu menghabiskan liburan dengan membawa Berlin ke beberapa destinasi wisata di Berlin, Jerman.

“Kau sedang ada di kota yang sama dengan namamu! Kenapa kau tidak terlihat antusias sama sekali?” sergah Devan.

‘Antusias apanya? Bagaimana aku bisa berantusias kalau setiap malam kau terus saja menggempurku sampai pagi?’ gerutu Berlin dalam hati, mengingat Devan yang terus menuntut ‘jatah’ darinya setiap malam.

“Kau harus berolahraga sedikit agar tubuhmu terlihat bugar! Lihat lengan lembekmu ini! Perutmu juga membuncit!” omel Devan sembari meraba-raba beberapa anggota tubuh Berlin.

“Singkirkan tanganmu!” ketus Berlin, kemudian menepis tangan Devan darinya.

“Kenapa wajahmu cemberut seperti itu? Aku sudah mengeluarkan banyak uang untuk menyenangkanmu, tapi ini balasan yang kudapat?” gerutu Devan mendramatisir.

Berlin melirik ke arah Devan dengan wajah malas, tanpa ingin menanggapi tingkah menye
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status