Share

24. Satu Cinta

Dengan lesu Rara duduk di sisi pembaringan. Dia baru pulang dari kampus melihat ujian praktikum. Angkanya sangat baik, memuaskan. Tapi dia tidak gembira, tidak bangga.

Mata Rara tertuju ke kalender kecil di meja belajar. Ada bulatan hitam yang jatuh hari ini dimana Gilang seharusnya datang. Berarti sudah satu minggu dia tidak muncul sejak pulang dari Kalimantan. Entah penelitiannya sukses atau tidak. Tak pernah ada kabar.

"Kalau nilaimu bagus," Rara teringat kembali kata-kata pemuda itu setiap kali akan menghadapi ujian, "kamu boleh jitak kepalaku sejumlah angka yang kamu peroleh."

Tentu saja Gilang cuma bergurau. Dia ingin memberi semangat. Tapi Rara ingin pemuda itu menepati janji. Ada di sisinya saat menghadapi momen yang mereka anggap penting.

"Gaya," sahut Rara meledek. "Naik mobil saja aku buka pintu sendiri."

"Kamu ingin dibukakan pintu?"

"Setiap perempuan ing

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status