Share

Bab 43

BAB 43

Kejujuran Pandu

Aku berjalan tanpa ragu. Masuk ke dalam rumah dan mencari sosok lelaki yang sepertinya pulang lebih awal.

"Assalamualaikum, Beng?" Salam aku ucapkan lalu berjalan menuju dapur.

"Beng?" Alya menaikan satu alisnya sembari menatapku. Seolah dia salah dengar aku menyebut Beng. "Mbak, gak salahkan apa yang baru saja aku dengar?" Alya meletakan sekantong belanjaan di meja dapur.

"Enggak! Emang aku panggil Mas Pandu, Abeng." Aku menuangkan air ke dalam gelas lalu meneguknya hingga tandas.

Pikiranku masih menerawang jauh. Meyakinkan hati tidak akan marah maupun bertingkah berlebih untuk meminta kejelasan Mas Pandu.

"Baru pulang?" Mas Pandu terlihat menuruni anak tangga. Berjalan menghampiriku lalu berusaha memeluk dan mencium kening. Namun dengan cepat aku berjalan menjauhi. Mengeluarkan beberapa belanjaan dengan degup jantung yang tak beraturan.

"Kenapa Sayang?" Mas Pandu mulai curiga ketika aku menolak perlakuannya. Padahal semanis apapun sikapnya aku tak akan pernah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status