Share

42. Masalah Bertubi-tubi

"Apa-apaan kamu? Berani-beraninya minta ikut suami orang! Gak malu kamu bersikap murahan begitu?" Tiba-tiba Rasti bersuara menyentak Dista.

Dista hanya menatap wanita itu dengan enggan.

"Aku memang bukan siapa-siapa Mas Damar lagi. Tapi ia masih Ayah dari anakku! Dan Ibu Mas Damar itu masih nenek Rafis! Apa kau sudah amnesia?" Balas Dista tak kalah ketus.

"Haiih! Sudah, sudah! Aku sedang tak bisa meladeni perdebatan kalian sekarang. Dista, kalau kamu mau ikut boleh kok."

"Maaas! Kamu apa-apaan sih? Yang istri kamu itu aku, bukan dia. Kenapa malah dia yang kamu ajak?"

"Sudahlah, Rasti, jangan membantah. Kamu di rumah saja!" Tukasku lalu cepat-cepat masuk ke mobil diikuti Dista juga Rafis.

Segera kulajukan mobil menuju rumah Mas Danis yang masih terlihat ramai.

Raut wajah Dista juga terlihat bertanya-tanya saat melihat orang yang berkerumun itu. Namun, sebelum sempat ia bertanya apa-apa, aku sudah buru-buru turun lalu masuk ke rumah untuk membawa Ibu.

Dibantu dengan Mas Danis dan para
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status