Share

41. Lepasnya Topeng Diana

"Ah, masa bodoh dengan Rasti lah, Bu. Mau tak mau ya ia harus mau. Kalau dia tak mau pun aku tak peduli. Untuk apa mempertahankan perempuan mandul begitu," tandasku membalas perkataan Ibu.

Ibu lagi-lagi terdengar menghela napas berat. Kenapa? Apa Ibu tak setuju dengan keputusanku?

"Kenapa ya, Mar, Ibu selalu dapat mantu yang gak bener. Cuma Diana lah mantu Ibu yang baik."

Aku langsung cemberut saat Ibu memuji Mbak Diana. Dia baik kan hanya di depan Ibu. Mana tahu Ibu bagaimana kelakuan wanita itu di belakangnya.

Walau aku tak suka Ibu memuji-muji Mbak Diana, aku tetap tak ingin membuka rahasia siapa Mbak Diana sebenarnya. Bukan apa-apa, aku hanya tak mau Ibu semakin down jika tahu mantu yang dibanggakannya Sebenarnya bukanlah wanita baik-baik.

Tapi tetap saja, sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga. Begitu pula dengan Mbak Diana. Dan keyakinanku itu terbukti saat melihat seorang laki-laki berlari tergesa-gesa masuk ke pekarangan rumah Ibu.

"Bu Ratna, Bu ... Ayo ke r
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status