Share

Bab 46. Pekerjaan

“Sebenarnya?” Agung mengernyitkan dahinya penasaran.

Dilan tak mungkin mengatakan bahwa ia yah tega meninggalkan Desya bekerja. Ia ingin selalu berada di dekat Desya agar ia bisa menjaganya.

“Sebenarnya saya lupa, saya ingin beli roti di kedai anda untuk ibu saya, ia sangat menyukai roti.”

Dilan mencoba mencari alasan.

“Oh, itu saya kira ada apa, ya sudah mari ikut saya ke kafe.”

Agung mengajak Dilan berjalan ke kafe samping apotek. Dilan melihat seisi ruangan yang begitu aestetik. Membuat setiap mood yang datang menjadi bagus. Harum vanila dan kopi yang menjadi aroma terapi pagi itu cukup menggoda perut.

Agung membawakan dua bungkus bag Kerta berisikan penuh roti dengan berbagai rasa.

“Ini untuk Ibu Ratna, sampaikan salam saya untuk Pak Rehan dan ibumu ya.”

“Berapa ini?”

“Tak usah, ini saya berikan cuma-cuma untuk mereka.”

“Tapi…”

“Sudahlah, tak usah membayarnya ya.”

Dilan merasa tak enak hati namun Dilan harus menerimanya dan mengucapkan terima kasih kepada Agung sebelum ia pergi.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
tolak Rangga .klo kmu ikutin kemauan Irma kmu akan d injek2 sama Irma .gpp sih biar cpt bangkrut perusahaamu ..dn kmu Desya dh ada aja yg cemburu k kmu ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status