Share

Pelayanku

“Apa itu, Nes?”

Bu Sulis dan Nesi ikut mendekat. Agnes mulai membuka amplop itu. Terlihat lembaran-lembaran merah di dalam sana. Mata ketiga orang itu semakin berbinar. Seolah memenangkan doorprize untuk hadiah utama.

“Wah, uang. Uang, Bu, uang ….”

Nesi terlihat begitu girang. Dia berjingkrak-jingkrak kegirangan. Mengambil tangan sang Ibu untuk berjoged.

“Ayo kita lihat, berapa isinya,” ucap Bu Sulis.

Tapi sebelum uang itu raib dan berpindah ke tangan para wanita menyebalkan, secepat kilat Lingga mengambil amplop miliknya.

“Loh, Mas?” Agnes tak terima.

“Biar aku yang simpan. Akan kugunakan uang ini untuk modal usaha,” ucap Lingga sambil berlalu ke kamarnya.

Di sisi lain, Bu Sulis memberi kode pada Agnes untuk mengikuti Lingga ke dalam kamar. Dia menyuruh sang keponakan untuk memata-matai gerak-gerik suaminya. Mereka harus mencari tahu dimana amplop itu akan disimpan.

Saat semua orang di rumah itu sibuk memikirkan amplop coklat, Bu Ines datang dengan membawa banyak makanan. Majikannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status