Share

Amplop

“Jadi Ibu ini keluarganya Agnes?”

“Iya, Bu. Saya bibinya. Nama saya Sulis. Dan ini anak saya, Nesi. Cantik, ‘kan?”

Bu Sulis melancarkan aksinya pada tetangga kontrakan Agnes. Memulai pendekatan sebaik mungkin.

“Waah … sekeluarga cantik semua, ya? Kulitnya putih dan mulus. Rambutnya juga hitam dan lurus. Benar-benar idaman semua pria. Kayak artis di TV.”

Mendengar puja-puji dari semua orang, membuat ketiga wanita itu tersanjung. Pipinya merah, tak sanggup menerima semua pujian ini.

“Dulu saya sampai heran. Kenapa Nak Agnes mau sama Nak Lingga, ya? Sepertinya dia itu pengangguran. Nak Agnes lebih pantas menjadi istri pejabat. Pembawaannya itu seperti orang kaya.”

“Bener kan ibu-ibu? Ponakan saya ini memang pantas mendapatkan yang lebih baik. Entah apa yang membuat dia kesemsem sama Lingga.”

Bu Sulis, dan dua anak perempuannya betah berkumpul dengan para tetangga yang senang bergosip. Apalagi mereka didukung oleh kumpulan ibu-ibu itu. Pujian selalu keluar dari mulut orang-orang akan keca
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status