Share

Bab 19

"Saya tidak tahu pasti, Zia, tapi akan saya usahakan secepat mungkin bisa membawa kamu ke tempat yang nyaman untuk tinggal," ucap Azka. Dalam hati, ia sedikit merasa bersalah karena sampai saat ini belum juga menemukan tempat yang pas untuk ditinggali oleh istri sirinya itu.

Zia mengangguk mengerti. Ia pun tidak mungkin bisa untuk menuntut Azka, meminta ini, dan itu. Kebaikan laki-laki itu padanya saja sudah termasuk keberkahan.

"Maaf, Zia," lanjut Azka setelah melihat ada kekecewaan di wajah Zia.

"Nggak perlu meminta maaf, Mas, karena Anda nggak salah. Aku akan coba untuk lebih mengerti," balas Zia. Setelahnya, ia pun memberikan senyuman manis pada Azka, yang sekilas membuat Azka terpana.

=====

Di ruang kerjanya, Azka merenung. Ia teringat pertanyaan Zia tadi. Jika Zia sudah menanyakan kapan akan dirinya akan keluar dari hotel, itu berarti Zia sudah tidak nyaman berada di sana bukan?

Azka menghela napas, dan memejamkan mata cukup lama, mencoba mencari solusi yang tepat untuk pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status