Share

Bab 24

Reina melihat Aarav menangis menjadi ikut sedih. Dia berusaha menghapus air mata pemuda itu sambil bertanya, "Ada apa? Kok kamu nangis?"

Aarav tersenyum kecil sambil menggeleng.

"Gak ... Gak ada apa-apa kok," jawab Aarav.

Reina memandang Aarav dengan kesal, dia melipat tangan di dada.

''Jangan bohong! Aku tahu kamu sedih kan? Sini cerita. Atau kalau tidak nanti aku juga ikut sedih gara-gara kamu."

Aarav mengembuskan napasnya berat.

"Baiklah kalau kamu bersih keras. Aku sebenarnya dulu pernah bermain di sini bersama orang tuaku. Tapi sekarang mereka menghilang, Mama pergi entah ke mana. Dan Papa, dia juga selalu sibuk. Aku tidak punya siapa-siapa lagi, malah aku sudah kehilangan banyak hal. Aku kecewa, tapi juga sangat marah pada Mama terutama Papa ... Bahkan---" Aarav menghentikan ucapannya itu saat melihat seorang anak yang sedang bermain ayunan bersama ibunya.

Reina mengerutkan keningnya.

"Bahkan?"

Aarav mengedipkan matanya. Dia menatap R
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status