Share

46. Dia Tetap Saudaraku

Terengah-engah, lelaki berambut panjang yang dikepang tiga di bagian belakang itu berusaha merangkak menuju pintu. Deretan luka di sekujur tubuhnya tak henti-hentinya mengeluarkan darah segar. Rasa panas yang entah datangnya dari mana seakan membakar tubuhnya dari dalam. Rasa nyeri menggerogoti semangatnya untuk terus bertahan hidup. Sambil mengerang kesakitan, Gunawan kembali melirik ke arah pintu yang sesaat lalu terlihat diliputi cahaya. Akankah masih ada harapan? Ia mulai bertanya-tanya.

Gunawan masih ingat betul pada detik-detik terakhir sebelum tubuhnya berakhir menggantung di sebuah bangunan yang ia rasa dijadikan sebagai gudang. Tepat ketika sorot matanya menemukan penampakan mengerikan sekaligus menjijikkan di dalam bangunan besar beratap terbuka. Tatkala ia terlalu terpaku melihat apa yang ada, hingga ia sendiri pun tak sadar, beberapa orang telah mengendap-ngendap di balik punggungnya. Dengan cepat mereka membekap mulut, dan menarik paksa tubuh Gunawa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status