Share

Part 37. Resign

“Kamu takut denganku?” Pertanyaan bodoh itu keluar juga dari mulut Elang.

Mungkin dia berpikir Pijar akan tetap baik-baik saja ketika dia sudah melakukan sesuatu yang begitu jauh dari kata normal. Dia sudah mengeluarkan kata-kata buruk yang menyakiti Pijar, tidak hanya itu, dia bahkan dengan tidak punya hati menjamah tubuh Pijar. Bukan hanya Pijar, perempuan mana pun pasti akan ketakutan untuk melihat orang yang sudah menyakitinya.

“Bapak datang pasti ada hal penting yang ingin Bapak bicarakan kepada saya.” Pijar berusaha kuat untuk tidak lari ketakutan berhadapan dengan Elang. “Bapak bisa bicara sekarang.”

Elang masih memberikan atensinya kepada Pijar dengan tatapan menilai. Sejak tadi, Pijar benar-benar tidak ingin menatap wajahnya. Perempuan itu hanya terus menunduk menatap lantai.

“Besok berangkatlah kerja. Aku nggak mau jadwalku menjadi berantakan hanya karena tidak ada yang membantu.”

Bohong sekali. Di sana pun ada tim sekretaris yang bisa membantu Elang untuk mengatur jadwa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status