Share

47. MISI PERTAMA #1

Pesta api unggun pertamaku berlangsung begitu suram.

Masalahnya, besok kami berangkat, dan seberapa pun aku membayangkan kesiapanku kembali ke alam liar, aku semakin tidak mau memikirkannya. Terlepas seberapa menjengkelkannya Padang Anushka, tanpa kusadari tempat ini juga telah menjadi tempat nyaman yang setara dengan pondok Nenek. Tidak ada alasan untuk pergi dari tempat ini secepat mungkin.

Jadi, ketika semua orang mengelilingi tungku api unggun di hadapan Gerha darah biru, aku hanya terdiam, menatap kobaran api yang semakin menjulang tinggi seperti berusaha melahap habis langit malam yang kian pilu. Aku tidak yakin harus ikut bersenang-senang, menari bersama irama kobaran api—layaknya Dalton yang menari bersama darah campuran lain seolah tidak pernah memiliki beban. Semakin aku merasakannya, segalanya semakin membuatku ingin membenamkan diri.

Baru kusadari betapa kesepiannya aku di Padang Anushka.

Semua yang kukenal punya kesenangannya masing-mas

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status