Share

Bab 27

Selepas mengantarkan ibu mertuaku dari rumah sakit kami sengaja langsung pulang karena rasanha seharian ini sudah sangat melelahkan. Ada beberapa kejadian yang membuat emosi kita naik turun. Apalagi pertemuanku dengan Budhe Risma di rumah sakit tadi.

Sungguh, dia benar-benar seperti sudah putus urat malunya. Bagaimana bisa, dia mengatakan hal itu kepada Zaki. Padahal ia sama sekali tak menganggapku sebagai saudara.

Mungkin baginya, siapa yang kaya itu lah saudaranya. Namun sudahlah, aku tak perduli lagi. Yang terpenting rumah tanggaku dengan Zaki berjalan dengan lancar.

Setidaknya aku juga senang karena kini satu persatu dari mereka yang kemarin menghina keluargaku mulai tumbang. Memang doa seorang yang sedang teraniaya itu sangat ampuh. Seketika keadaan berubah total.

"Mau makan malam apa, Sayang?" ucap Zaki mengagetkanku yang masih duduk di depan meja rias.

Aku hanya meliriknya dari pantulan kaca di depanku. Sejak sore tadi, Zaki sibuk berolahraga di belakang, dan ia baru menemuiku.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status