Share

Bab 29

Ayah masih terdiam meskipun aku berkata banyak hal mengenai hutang itu. Sedikitpun tak terpikirkan, bagaimana bisa Ayah bersedia memberikan namanya untuk pengambilan hutang sebesar itu. Apalagi saudaranya tidak bisa diandalkan, mereka sama sekali tak pernah menghargai kami.

Dan sekarang benar adanya, bukan? Tante Gina hanya memanfaatkan Ayah saja. Sekalipun ia tak melakukan angsuran atas hutang yang diambilkan oleh Ayah. Apa itu bisa disebut sebagai saudara?

"Yah, tolong jawab. Kenapa? Bahkan mereka selalu saja merendahkan kita, kenapa Ayah masih saja mau berbuat baik kepada mereka hingga seperti ini?" tuturku lagi ketika Ayah masih terdiam.

Disudut kursi, kulihat Ibu menitikkan air mata. Mungkin ia juga sangat terpukul dengan kejadian ini.

"Dan lagi, yang Nana tahu, jika pengajuan hutang seharusnya melibatkan istri juga. Kenapa Ibu sampai tidak tahu perihal ini?"

Dadaku benar-benar sangat panas, kedua bahuku pun niak turun seiring dengan emosi yang semakin bergejolak dalam dada. Sebe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status