Share

Bab 28

Sesampainya di rumah Ayah, kulihat masih ada dua orang asing yang tengah duduk di ruang tamu. Mungkin kedua orang itulah yang dimaksud oleh Arum lewat sambungan telepon tadi. Kedatanganku ke rumah orangtuaku sengaja tak bersama Zaki karena dia sedang ada urusan pekerjaan di ladang.

Jujur saja saat ini aku gemetar karena seumur hidup belum pernah berurusan dengan seorang penagih hutang. Urusan terberatku selama ini hanyalah dengan saudara-saudara ayahku saja, karena aku memang menjaga sikap baikku kepada orang-orang agar tak memiliki masalah dengan mereka.

Begitu pula kedua orangtuaku, yang kutahu mereka pun juga demikian. Tak ingin mencari masalah dengan orang lain, terlebih mencari hutang seperti ini.

Arum terlihat lega begitu aku melangkah masuk ke dalam rumah. Ia saling bertatapan dengan Ibu.

Kuucapkan salam, lalu duduk di samping Ibu yang terlihat sangat gugup. Wajar saja, kedua orang yang menunggu mereka itu terlihat sangat garang dan sangar.

"Em, maaf, Pak. Boleh saya tahu apa p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Satria izzet ilhami
panyes aja kelg Nana sering dihina & dikerjain gitu. lhaa wong kepala rmh tangga nya aja lembek & bodoh. mana bisa melindungi istri & anak2nya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status