Share

96. Wajah yang pucat

Begitu Andira berdiri tepat di depan jendela, tangan kananya perlahan terulur hendak menyibak gorden yang masih menutupi jendela rumahnya. Detak jantung yang kian berpacu kencang sesaat bembuat Andira merasa ragu untuk menyibak sehelai kain bermotif bunga itu.

Tapi suara ketukan kaca yang kian menggema dan saling bersahutan dengan hewan nokturnal itu pun kian membuat rasa penasaran Andira semakin besar. Hingga jari-jari tangan yang masih gemetar itu pun akhirnya berhasil meraih sehelai kain yang menutupi jendela itu.

Srett!

"Aaaaarrgh!"

Sesosok wajah pucat dengan kedua mata besar yang melotot, menapak jelas di kaca jendela. Andira pun langsung tersentak dan berlari ke arah kamarnya, lalu ia langsung mengunci rapat pintu kamarnya. Dengan nafas yang masih terengah-engah, Andira menyenderkan punggungnya di daun pintu kamarnya. Namun sesuatu yang telinganya dengar tiba-tiba membuat detak jantungnya kian bergemuruh hingga sesak yang ia rasakan.

Andira pun langsung mene
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status