Share

First Time

Malam sudah menyelimuti kota Banda. Angga dan Mahra salat isya berjamaah di kamarnya. Setelah lelah seharian mengikuti prosesi pernikahan hingga pesta baru siap sore hari.

“Mahra!” panggil Angga setelah dia duduk di atas tempat tidur. Sedangkan Mahra masih sibuk menata mukena dan beberapa kain lain. Sebenarnya bukan sibuk. Dia hanya memperlambat merapikan mukenanya. Entah kenapa dia merasa hatinya berdebar-debar, gugup. Bahkan jemarinya bergetar.

Mahra menoleh.

“Sini!” Angga menepuk tempat tidur di sampingnya. Laki-laki itu masih dengan sarungnya.

Mahra sudah memakai hijab instan, serta piyama lengan panjang menutup tubuh rampingnya.

Langkah Mahra begitu berat. Tangannya memilin ujung piyama.

“Sini lagi dong!” ujar Angga lagi. “Kenapa sih? Takut sama Abang ya? Abang nggak makan orang lho!”

Mahra semakin gugup. Wajahnya sudah seperti kepeting rebus.

Angga semakin gemes melihat gelagat istrinya. Segera dia gemgam jemari Mahra yang tadi asyik memainkan ujung piyama. Mahra semakin gugup.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status