Share

Bab 20

"Mbak, Mbak Nita," panggil seseorang yang seketika membuatku tersadar dari buruknya mimpi.

Mataku mengerjap mencari Naila di sisiku. Seketika aku mengangkat badan untuk mencari keberadaan putriku itu.

"Dimana Naila?" ucapku panik. "Tadi dia badannya panas sekali," racauku lagi sambil mengitari sekeliling dengan dua ekor mataku.

Dahi Aisyah mengernyit. Ia menatapku keheranan. Kemudian mengambil segelas air yang ada di atas nakas dan diulurkannya padaku.

"Minum dulu, Mbak. Mbak pasti mimpi buruk tadi," ucap Aisyah lagi. Ia mengamatiku yang sedang meneguk air dalam gelas pemberiannya dengan sabar.

Usai menelan separuh air dalam gelas itu, barulah aku sadar sepenuhnya bahwa itu hanyalah mimpi. Tetapi mimpi itu terasa nyata dan seperti bukan mimpi. Lalu, apakah aku akan memaksakan diri pergi dengan kondisi seperti ini? Bagaimana jika apa yang kualami dalam mimpi tadi terjadi di dunia nyata?

Kepalaku menunduk seketika. Bahuku jatuh seiring dengan helaan napas panjang dan dalam yang keluar
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application
ความคิดเห็น (1)
goodnovel comment avatar
Anik Martinik
next...... istri pertama yg bahagia....
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status