Share

Bab 22

"Apa yang kamu pikirkan, Dek! Mas kan sudah bilang untuk tidak membawa masalah ini kepihak sekolah! Ini bisa merusak semuanya! Mengapa tidak kau pikirkan ucapnku tempo hari?!" sungut Mas Rasyid dengan kilatan amarah di dalam kelopak matanya.

Aku terdiam tak menjawab. Mataku hanya sibuk menikmati kilatan amarah yang tertuju padaku itu. kugigit bibirku bagian bawah, betapa luapan amarah di depanku ini demi melindungi wanita itu dari apa yang sudah kupinta pada kepala sekolah.

Mas Rasyid bahkan lupa bahwa aku juga tersakiti atas apa yang mereka perbuat padaku. Astagfirullah.

"Aisyah kena sanksi gara-gara aduan kamu ke kepala sekolah. Dia sedih bukan kepalang. Mengapa tidak kamu pikirkan dahulu dampak dan akibatnya sebelum mengadu?"

"Astagaaa!!!" sungutnya keras sambil meraup wajahnya dengan kasar. Sesekali mata yang penuh kilatan amarah itu menatapku dengan tajam lalu kembali melengos.

Sementara aku, tanganku mencengkeram ujung blouse yang kukenakan. Rasanya lelah untuk meladeni Mas Ras
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Rahma Wati
ayo Anita km bisa
goodnovel comment avatar
Rahma Wati
Anita jangan pasrah kamu harus bisa mandiri
goodnovel comment avatar
Anik Martinik
.... good...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status