Share

Bab 82

"Mas," panggilku ragu. Aku duduk di samping Mas Hamid yang sedang asyik baca berita di media online.

"Iya," jawabnya setelah meletakkan ponsel yang ia pegang. "Kenapa, Sayang?" Matanya terarah padaku. Bibirnya merekah sambil ujung jarinya mengusap wajahku.

"Minggu depan Nata ulang tahun, apa boleh kalau aku mengadakan acara di rumah?"

"Disini?" sela Mas Hamid cepat.

"Enggak. Di rumahku sendiri. Biar dekat dengan neneknya, aku juga bisa undang bulik dan Rosi ke rumah. Boleh ya?" rayuku.

Mas Hamid terdiam sejenak. Sejak menjadi istrinya, aku diberi kebebasan untuk membeli apapun menggunakan kartu pemberiannya tapi untuk mengadakan acara ini, aku harus meminta izinnya lebih dulu.

"Hari libur kan itu? Kalau pas weekend, boleh saja. Kita nginap di sana." Ia menjawab setelah beberapa saat.

"Makasih ya?" jawabku sambil mengumbar senyum.

"Sama-sama. Buat acara yang meriah, agar momen itu menjadi kenang-kenangan untuk semuanya."

"Meriah?" tanyaku mengulang ucapannya yang membuatku ragu.

"Iya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status