Share

Jaring Jerat Naga

Para penduduk yang berjumlah tak lebih dari sepuluh orang itu sama berteriak kaget, dentuman kencang itu seolah mampu menggetarkan tanah di bawah kaki mereka masing-masing.

Puti Bungo Satangkai terpental ke belakang, ia berjumpalitan sedemikian rupa, dan menjejak tanah dengan posisi setengah berlutut. Ia tersenyum dengan sorot mata di bawah bayangan caping itu begitu tajam kepada Antaguna.

Sedangkan Antaguna sendiri tersurut beberapa langkah, terdesak oleh gelombang ledakan dua tenaga dalam yang pecah barusan.

Begitu terhenti, Antaguna melenguh pendek, tersedak namun ia masih mampu menahan itu. Lalu, terlihat lelehan darah muncul dari salah satu sudut bibirnya.

“Katakan padaku,” ujar Antaguna dengan sorot mata menegang di balik kain pengikat. “Aku pernah mengenal seorang wanita sakti yang sudah sangat sepuh, di Bukik Siriah.”

Bungo menyipitkan pandangannya terhadap Antaguna. ‘Apa maksudnya itu?’

“Dan pernah sekali dua mendapat ‘pelajaran’ dari beliau,” kata Antaguna. “Apakah kau punya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status