Share

Bab 2

Beberapa Saat kemudian.

"Xuan'er, bangunlah nak. Hiks..", tangis seorang wanita cantik sambil mengenggam tangan putranya.

"Hmm, siapa yang sedang menangis itu?", ucap Xuan yang mendengar tangisan berat penuh kasih sayang dari alam bawah sadarnya.

"Nak, ibu mohon bukalah mata mu hiks.."

"Tenanglah istriku, sebentar lagi tabib Mo akan datang", ucap laki-laki yang terlihat khawatir pada kondisi Xuan saat ini. Entah apa yang telah terjadi namun jelas kedua orang ini sedang menangis dan khawatir pada pemuda yang kini berbaring lemas diatas kasur itu.

"Apa yang sedang kalian katakan, kenapa kalian menangis? Sebenarnya suara siapa itu? Kenapa aku tidak bisa membuka mata ku untuk melihatnya!" tanya Ye Cheng Xuan yang tidak bisa membuka matanya.

Tinggg..

*Singkronisasi tubuh belum selesai!

"Ha, apa lagi ini? Akghhh... Kepala ku", ucap Xuan yang kehilangan kesadarannya kembali.

Tanpa Xuan sadari kini jiwanya telah menyatu dengan tubuh seorang pemuda yang juga memiliki nama yang sama dengan dirinya, namun sang pemuda ini lebih beruntung karena ia memiliki kelengkapan kasih sayang baik dari orang tua mau pun lingkungannya seperti yang dimimpikan oleh Ye Cheng Xuan selama ini.

"Ketua Sekte, Tabib Mo telah tiba", ucap seorang pelayan memasuki ruangan tempat Xuan berbaring saat ini.

"Ya, ya. Persilahkan dia masuk", ucap sang Ketua Sekte yang kini menjadi ayah Xuan di Dunia yang tampak asing bagi Xuan sendiri.

Entah karena apa putranya bungsunya ini terluka parah hingga ia meninggal dan di gantikan oleh Ye Cheng Xuan saat ini. Namun demikian, orang tua penuh kasih ini tetap memperjuangkan kehidupan sang anak meski sekujur tubuhnya pucat pasi dan dingin bak orang mati, tapi harapan mereka tak pernah sirna.

Mereka berharap ada sebuah keajaiban yang terjadi pada putra kedua mereka itu. Bukan pula hal itu tak mungkin terjadi, sebab ini lah dunia kultivasi yang segala hal nya bisa terjadi. Pedang saja bisa terbang, apa lagi manusia tentu bisa hidup dari matinya dengan melakukan beberapa trik seperti 'jurus pengeluaran arwah dari tubuh, jurus pelarian jiwa dan sebagainya. Namum sayangnya mereka lupa bahwa Ye Cheng Xuan tidak menguasai teknik tingkat tinggi itu, tenik yang sulit sekali untuk di latih meskipun berkemampuan tinggi.

"Tuan muda sedang kritis, bawa kemari bahan obatnya. Bawa airnya kemari, kau pergilah rebus obat ini", ucap sang tabib yang telah tiba itu.

Tabib yang memeriksa kondisi Xuan tau bahwa saat ini detak jantung Xuan sangat lemah bahkan kemungkinan kecil Xuan bisa hidup kembali terkecuali ada sebuah keajaiban yang datang.

"Baik tuan!"

"Tabib Mo, bagaimana kondisi putraku hisk..."

"Tolong semuanya keluar, aku butuh konsentrasi", ucap tabib Mo yang mengusir semua orang yang tidak memiliki keperluan.

Ditengah- tengah perawatan tabib Mo, Xuan pun terbangun ibarat sebuah keajaiban benar- benar telah menghampirinya. Xuan yang baru bangun dari mimpi panjangnya ini pun perlahan membuka matanya yang membuat tabib Mo senang namun penuh khawatir kalau- kalau Xuan jatuh koma lagi.

"Akghh, kenapa ini? Kepalaku sakit sekali!", ucap Xuan yang tiba- tiba mengerakan tangannya untuk menyentuh bagian kepala yang terasa sakit. Tentunya hal itu membuat tabib Mo keheranan bukan main, bagaimana mungkin orang yang baru terbangun dari komanya ini bisa mengerakan tangan dengan penuh tenaga begitu bahkan Xuan pun dengan reflek terduduk di tempat tidurnya.

"Xuan'er, putra ku. Hikss... Hiks...", ucap sang wanita yang menjadi ibu Xuan didunia ini. Ia yang mendengar suara Xuan langsung berlari kedalam kamar untuk memeluk putra yang baru melewati masa kritisnya, entah kesalahan apa yang telah di lakukan oleh sang putra hingga ia terluka parah begitu, pikir sang ibu.

"A- aku tidak bisa bernapas", ucap Xuan memperingati pelukan penuh kasih dari sang ibu itu telah membuatnya sesak. Xuan yang masih menerka- nerka apa yang telah terjadi disini malah di hujani berbagai pertanyaan yang membuatnya semakin bingung akan situasi saat ini.

"Adik ku, kau sudah bangun", ucap sang kakak yang juga ada disana dan mengkhawatirkan kondisi sang adik yang entah di lukai oleh kultivator mana dan entah karena alasan apa.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status