Share

Pecah Ketuban

"Lagi mencari wanita yang mampu mengambil hati ibu dari Mbak Lita, khususnya dari Mbak Nia. Nggak mau ntar dapat istri macam Mbak Nagita. Jadi ... harus melewati seleksi yang ketat," ungkap Khanif dengan mengedipkan mata ke arah ibunya.

"Jangan kebanyak milih, akhirnya jadi perjaka tua," seloroh ibu.

Kemudian Khanif melangkah ke arah kereta dorong. Aku melarangnya. Namun, dia berdalih aku membutuhkannya. Di luar prediksi terlihat Mas Gilang dan Nagita. Mereka juga sedang memilih-milih kereta dorong.

"Nagita beli perlengkapan bayi juga, Bu," ujarku pada ibu. Telunjukku mengarah ke arah Mas Gilang dan Nagita.

"Cepet kali." Hanya dua kata itu terlontar dari mulut ibu.

Dari kejauhan, aku melihat Khanif menegur Mas Gilang. Dia juga menunjuk ke arah kami. Nagita segera melangkah mendekat. Ekspresinya jangan ditanya sama sekali tidak bersahabat.

"Mas lihat ibu, lebih milih nemenin mantan mantunya belanja dari padaku," ujar Nagita seraya menarik-narik lengan Mas Gilang. Tak ubah bak gaya anak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status