Share

269). Nasihat

***

"Raf."

Rafly yang hampir saja terlelap seketika terkesiap setelah mendengar suara parau Felicya memanggil namanya.

Sejak dipindahkan ke ruang rawat juga Adara yang pulang bersama Danendra, Rafly tak sedetik pun beranjak dari kursi di samping ranjang Felicya.

Pria itu setia di sana sambil memegangi tangan Felicya hingga kini, akhirnya perempuan itu bangun.

"Fel, kamu bangun?" tanya Rafly antusias.

"Aku," ucap Felicya. Dia mengedarkan pandangannya—mengenali tempat dia berada sekarang sambil mengingat-ingat lagi apa saja yang terjadi padanya.

"Perut aku," ucap Felicya sambil mengusap perutnya menggunakan tangan kiri lalu memandang Rafly. "Raf, anak kita mana? Baik-baik aja, kan? Anak aku enggak kenapa-kenapa, kan?"

"Enggak," ucap Rafly. "Anak kita baik-baik aja kok, Fel. Dia sehat."

"Mana?"

Rafly melirik box bayi di samping kirinya—membuat Felicya ikut menoleh ke arah yang sama.

"Lagi tidur," kata Rafly.

"Ya ampun." Felicya tersenyum lalu dengan sangat hati-hati dia mengubah posisin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status