Share

296). Waktu untuk Berdua

***

"Kenapa maen iyain aja?"

Adara yang baru saja memutuskan sambungan telepon dari Felicya lantas menoleh pada Danendra yang saat ini duduk di sampingnya.

"Maksud kamu?"

"Itu permintaan Felicya, kenapa main kamu iyain aja?" tanya Danendra.

"Kamu dengar?"

"Iya, kedengaran," kata Danendra lagi. "Felicya mau nitipin anaknya di sini besok, kan? Dia mau ke undangan sama Rafly, dan Nara mau disimpan di sini."

"Iya gitu," kata Adara.

"Ngerepotin," ucap Danendra. "Jaga El sama Rean aja kamu udah repot lho, Ra. Ini ditambah jagain Nara. Apa enggak tambah repot?"

"Enggak," jawab Adara santai. "Kan bukan aku juga yang jagain."

"Terus siapa, aku?" tanya Danendra. "Aku mendingan jaga Elara aja, Ra. Daripada anak orang."

"Nara dijagain Mbak Siti, Dan," kata Adara. "Felicya bilang, dia cuman nitipin Nara aja di sini, bukan minta jagain."

"Kalau gitu kenapa harus dititipin di sini? Kenapa enggak di rumahnya aja?" tanya Danendra.

"Enggak tau," ucap Adara. "Udah deh, anggap aja amal."

"Lagi enggak pen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status