Share

85). Tiba-tiba Panik

***

"Dan, dingin."

Adara mengeluh ketika Danendra tiba-tiba saja melingkarkan kedua tangannya di pinggang sementara dagu di bahu Adara.

Danendra baru selesai mandi. Itulah yang menjadi alasan utama Adara mengeluh dingin bahkan basah ketika pipi sang suami menempel dengannya karena memang Danendra pun masih memakai handuk yang melingkar di pinggang, sementara dadanya dibiarkan terekspos.

"Kenapa sih, Ra? Aku kangen," ucap Danendra sambil memandang pantulan wajahnya dan Adara di depan cermin, karena memang Adara sedang berdiri di dekat meja rias. "Jadwal kan, ya?"

"Jadwal apa?" tanya Adara pura-pura.

"Sok polos," celetuk Danendra. "Kehamilan kamu udah masuk tiga puluh delapan minggu lho. Ingat kata Arsya enggak?"

"Apa?"

"Harus sering dijenguk biar lahirannya lancar," ucap Danendra.

"Ck, alasan."

"Seriusan, Ra," ujar Danendra. "HPL kamu kapan sih? Lupa aku."

"Dua mingguan lagi kalau engga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
jangan panik dan
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
papa Adam mertua terbaik emang
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
cepat bawa ke RS dan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status