Share

145. Hukuman Apa

Agatha panik. Beberapa kali ia mengusap wajah dengan telapak tangan. Keringat muncul ke permukaan wajahnya.

Bily tertunduk pasrah. Dia sudah bosan dengan keadaan itu. Dia pun tak mau banyak bicara. Terserah Qasam saja mau berbuat apa.

"Aku tidak tahu apa yang kau pikirkan tentangku," ucap Bily. "Kalau kau mau menghukumku, maka hukum saja. Aku tidak masalah. Memang aku bersalah, sudah bersekongkol dengan istriku dalam kasus ini."

"Bagus! Akhirnya kau mengaku juga! Kesalahanmu memang tidak bisa ditoleransi. Kau sudah berusaha turut serta membantu dalam kasus pembunuhan. Apa pun alasannya, itu salah besar dan aku tidak akan mungkin membiarkanmu terbebas dari hukumanku," tegas Qasam.

Bily menghela napas panjang. Helaan napas itu terdengar berat sekali. Dia mengusap wajah dan menatap Qasam.

"Apa kau akan melaporkanku ke polisi?" tanya Bily pasrah. "Lakukanlah. Aku pantas mendapatkannya."

"Bersabarlah! Jangan terburu- buru. Aku tidak suka menyerahkan hukuman ke pihak yang berwajib, aku l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
rasain kamu, agatha.kali ini kamu g'akan bisa lolos dari kejahatan yang dirimu lakukan
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
emang namanya penjahat g' pernah mau mengaku, saat tertangkap.begitu juga agatha yang mengelak melakukan kejahatan itu
goodnovel comment avatar
Elok Fatimah
bagus Qasam. biar papamu jg tahu, klo qizha hnya d peralat agatha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status