Share

146. Dihina

Qizha berjalan memegangi payung, berlindung di bawah guyuran hujan deras. Ia baru saja turun dari taksi yang mengantarnya sampai di depan kantor.

Tiba- tiba ia dikejutkan oleh air yang nyiprat hebat ke badannya sesaat setelah mobil melintasi air hujan yang menggenang di pinggir jalan.

Separuh baju Qizha basah. Kotor oleh tanah.

Mobil itu berhenti, kemudian mundur dan berhenti tepat di depannya. Kaca jendela mobil bergerak turun. Wajah Habiba menyembul. Wanita itu duduk di kursi belakang tanpa menoleh kepada Habiba. Ada Husein di sebelahnya.

"Ambil itu!" titah Habiba sambil melempar dompet ke tanah.

Tak dapat menghindar, Qizha pun memungut dompet itu. Namun, muka Qizha ditampar oleh air yang nyiprat setelah ban mobil yang dinaiki Habiba melintasinya.

"Akh!" Qizha terkesiap, wajahnya sempurna tersiram air kotor.

Mobil Habiba berhenti di depan. Sengaja menunggu.

Qizha menatap mobil itu dengan tatapan tak menentu, sadar bahwa mertuanya sedang menunggu dompet yang dia pungut. langk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Elok Fatimah
kasian habibah, lngsg kna hina habibah. ......
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
qizha, sabar ya.qasam akan datang dengan membawa agatha dan juga bukti bahwa dirimu sebenarnya tidaklah bersalah
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
duuuh..kok biba jadi kejam begitu.tega banget menghina qizha seperti itu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status