Share

Bab 64. Berry Menawarkan Bantuan

“Mas?” Echa kesal sekaligus ingin tertawa mendengar candaan Niko. “ngelawak mululu.”

‘Aku tidak bercanda, Echa.’ Niko menjawab dalam hati.

Di titik ini, ponsel milik Echa berdering. Dia merogohnya dan mendapati Hesti yang menghubunginya.

“Ya, Ma?” Echa mengangkat telepon itu.

“Echa, kamu ada di mana sih? Pulang! Mama stres, barusan pihak bank menelpon Mama.” Suara Hesti terdengar panik.

Echa menarik napasnya dalam-dalam, “Iya, Ma. Echa juga ditelpon. Ini Echa lagi di rumahnya keluarga Marni buat minjem uang, tapi Echa nggak mendapatkan apa-apa.”

“Pulang, Echa. Ini masalah serius. Mama nggak kuat, rasanya ingin bunuh diri.”

“Iya, Ma. Echa pulang.”

“Ingat, ya. Jangan bawa laki-laki sampah itu ke rumah.”

“Tapi, Ma–”

“Turuti permintaan Mama. Jangan membantah, kita lagi menghadapi situasi yang sangat genting!”

“Baik, Ma.” usai telepon terputus, Echa langsung menghembus napas kasar.

Echa menatap netra suaminya dalam-dalam. Entah apa yang ingin dia ucapnya–bingung.

“Kamu mau ke rumah Mama?”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status