Share

Malam Pertama

"A--aku enggak mau bahas. Kita pulang takut nanti orang rumah nyariin."

Zea pun melangkah cepat, entah kenapa Gio bertanya hal itu. Sudah jelas saat pertama mereka sepakat menikah hanya untuk sementara.

Gio menatap tubuh mungil istrinya, lalu tertawa sendiri. "Ternyata pria jelek dan miskin memang tidak laku apalagi dengan wanita miskin."

Sepertinya Gio ragu jika Zea memang wanita yang sederhana dan wanita yang bisa membuat dirinya jatuh cinta.

"Tidak ada ketulusan yang benar-benar tulus."

Gio melangkah mengikuti Zea yang sudah agak jauh. Namun, langkah pria itu begitu lebar hingga bisa menghampirinya.

Keduanya sampai di rumah, baru saja sampai di depan rumah sudah mendapat teriakan.

"Duluan, saya mau ke warung dulu," ujar Gio.

"Zea! kamu ini kerja apa sih, kok sampai malam kaya gini!" teriak Bu Layla.

"Bu, aku lembur," jawab Zea berbohong.

"Oh, kalau gitu Ibu minta uang gaji kamu lebihan sama lembur kamu. Sini." Bu Layla mengenadah tangan.

Zea menggeleng,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status