Share

Bab 120 - Menghadapi Segala Fitnah

Mendengar komentar-komentar keji itu, perasaan Vania langsung campur aduk tidak karuan.

Sedih, sakit hati, kecewa dan marah—menjadi satu.

Wanita itu pun tidak tahan untuk tidak menangis.

Seketika darah dalam diri Aditama mendidih, kesabarannya habis dan emosinya membuncah.

Tentu saja ia tidak terima.

Ia pun sudah tidak peduli lagi dengan keluarga Hermanto.

Awalnya ia masih memiliki rasa segan dan hormat kepada mereka.

Tapi setelah melihat sang istri difitnah dan apalagi sampai membuatnya menangis?

Jangan salahkan dirinya jika ia akan bertindak diluar batas dan menjadi tidak terkendali.

Aditama refleks bangkit dari duduknya dan langsung melemparkan tatapan mematikan ke arah satu persatu anggota lain keluarga Hermanto.

"Jaga mulut-mulut kalian semua! Dengar hal ini baik-baik ... Vania tidak melakukan hal menjijikan seperti apa yang dituduhkan oleh Bibi Susan, Paman Bastian dan Mario!" Aditama menghentikan kalimatnya sejenak.

Kemudian, ia mendengus jengkel. "Dia berhasil men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status