Share

94 Semakin Pusing

Aku menelan saliva penuh keresahan. "Syarat apa?" Aku bertanya.

Yusuf nampak tersenyum sinis penuh misteri. Entah apa yang tengan ia pikirkan saat ini aku jadi cemas rasanya dengan diri sendiri.

"Syaratnya gampang. Kamu hanya cukup bekerja di kantor ini sebagai office girl dan setiap bulan saya akan potong gaji kamu sebagai cicilan membayar hutang kepada saya," jelasnya.

Entah rasa apa yang harus aku tampilkan saat ini. serbuah pekerjaan disodorkan oleh Yusuf meski hanya menjadi office gilr, tak masalah.

Namun, gajiku akan dipotongnya setiap bulan untuk melunasi hutang. Sungguh Yusuf bukan hanya manusia sombong, dia juga manusia pelit dan perhitungan. Padahal semalam aku sempat berpikir kalau di dalam dirinya masih terdapat sisi baik, ternyata aku salah.

"Kalau gaji saya dipotong, lantas saya akan makan apa?" Dengan perasaan lemas aku meberanikan diri bertanya.

"Kan masih ada sisa separuhnya lagi. Kamu pikir saya kejam akan memotong semua gaji kamu!" Yusuf menjawab dengan ketus.

Rasan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status