Share

Kelam Malam

            Kehidupan di kamp kosentrasi semakin hari semakin tidak tertahankan. Perlakuan dari para penjaga yang tidak manusiawi, ketidaktersediaannya makanan yang layak, dan ancaman berbagai penyakit memicu berbagai konflik di antara sesama tahanan. Perselisihan pun menjadi nyala api yang mendapat bahan bakar dari kesalahpahaman. Pada suatu pagi di tahun kedua, Pak Mantri terserang sakit disentri. Dia terbaring di atas papan, pucat, gemetar dan kejang-kejang.

            “Mardian, Anakku … bawakanlah Ayahmu setetes minum,” gumamnya. Suaranya yang sendu memancing belas kasihan dan menghantam jiwa Mardian.

            “Tapi, Ayah…. ”

            “Anakku, Ayah sangat haus. Tolong … setetes air.”

       

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status