Share

Manusia dan Kemanusiaan

           “Paman Darto membangunkanku tengah malam buta. Dia telah menyiapkan keberangkatanku. Mobil Jeep-nya terparkir di halaman rumah Pak Mantri. Aku tidak bertanya kenapa kami harus naik mobil dan Pamanku pun tidak menjelaskan apa-apa padaku. Kami berangkat tanpa ribut-ribut.

           “Malam luruh semakin pekat, angin membelai pepohonan yang berkilau tertimpa cahaya bulan purnama. Paman mengendarai mobilnya tanpa terburu-buru. Pada Suka tengah beristirahat, tertidur lelap seperti bayi dipangkuan ibunya. Saat mobil kami melintasi pematang sawah, entah mengapa aku merasakan ketenangan yang aneh. Kehidupan dan rahasianya seolah terbentang di hadapanku, di atas sawah-sawah. Semilir angin berembus dari jendela dan menyentuh wajah kami. Aku berkata pada pamanku kalau aku sangat berterimakasih padanya untuk semuanya ini. Pamanku hanya mengangguk lesu.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status