Share

Wajahmu Merah Seperti Tomat

"Zaid!" Pak Banta memanggil Zaid yang baru saja tiba di rumah Sheila. Hari ini sepertinya Pak Banta tidak ke kantor.

"Saya, Pak," jawab Zaid.

"Terima kasih telah memberi Sheila kesempatan mengaji."

"Itu adalah momen yang terlewat ketika ia masih kecil." Pak Banta membenarkan letak kacamata.

Zaid menyatukan kedua telapak tangannya.

"Semua salahku yang mengabaikannya di waktu kecil."

"Aku seakan larut dengan diriku sendiri hingga akhirnya banyak melewatkan masa mengasuh Sheila."

"Kau telah membantuku membayar hutang pengasuhanku yang belum kulunasi padanya. Aku berharap, Sheila kelak memperoleh suami yang paham keadaannya dan dapat menggantikan ku menjaga dan melunasi hutang-hutangku padanya," jelas Pak Banta.

Zaid menggigit gigi, hingga tampaklah tulang pipinya.

Andai ia boleh berharap. Jika saja ia adalah seseorang yang layak berada di sebelah Sheila, tentu ia ingin sekali mewujudkan harapan Pak Banta.

"Bapak tidak usah khawatir. Kata ustadz saya, jodoh seseorang itu cermin
Ria Fachria

Maafkan baru update lagi. Jangan lupa vote dan komen ya, biar author semangat menulis lanjutannya😘

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status