Share

47. PEMILIK HATI

"Sebenarnya aku sudah tahu," sahut Ratna sambil menarik kepalanya dari jendela. "Karena itulah aku berhenti GR dan menganggapnya sebagai seorang sahabat saja," senyumnya lagi.

"Segampang itu?" Riang menatap kakaknya.

"Ya. Aku belum terjatuh ketika itu, masih berada di bibir jurang. Jadi, hanya butuh sedikit keberanian untuk menarik diri lebih kuat ke belakang."

"Wow. Simple sekali."

"Tentu saja. Beruntung ketika itu ada yang bantu menarikku juga, yaitu kakak iparmu. Sehingga semuanya lebih mudah." Ratna terbahak sejenak. Lalu menatap bola mata bulat milik Riang.

"Bagaimana denganmu? Apakah kau sudah terlanjur menjatuhkan kakimu pada tebing yang kau tak tahu dasarnya?" Sangat mudah menebak pikiran Riang. Dunianya ada di bola matanya. Lalu nada suaranya akan menyempurnakan semuanya.

"Entahlah." Riang menjawab cepat. Tapi disertai helaan. "Apakah ini bukan suatu kebodohan?"

"Apanya yang kau sebut kebodohan?"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status