Share

Part 11 Nasihat

"Lho, lho, yo opo rek, isoke nikah ra ngabari iku lho!" ( Bagaimana sih, nikah tidak memberi kabar itu) ulang laki-laki itu dengan mata menyipit curiga.

Agus berdehem lirih dan menggaruk pelipis. "Maaf, Mas. Belum ngadain resepsi, InshaAllah nanti aku undang," jawabnya canggung.

"Gus, syukurlah nek awakmu wes tob--" Agustus langsung menepuk pelan bahu laki-laki itu. Laki-laki tersebut merangkul bahu Agus sembari terkekeh dan berbisik lirih, "Yo opo, luwih enak karo wong wedok kan, Gus? Weslah, Gus, ojo suwe-suwe awakmu tersesat." (Bagaimana lebih enak sama perempuan kan? Sudahlah, jangan lama-lama kamu tersesat)

"Aku masih belajar, Mas. Doain aku bisa dan kembali ke jalan yang lurus. Aku tersiksa, Mas, kayak gini terus," balas Agus sembari berbisik pula. Dia melirik Nur yang berdiri tak jauh darinya.

Wanita itu malah sibuk memperhatikan ombak pantai sembari memvideokannya menggunakan kamera ponsel.

"Iyo, Gus. Nggak semua perempuan itu bajingan dan murahan seperti Susan. Lihat tuh ist
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status